Pages

Selasa, 25 Oktober 2011

Kenapa Helm Marco Simoncelli Bisa Lepas?

Jika Anda melihat rekaman video atau foto-foto peristiwa kecelakaan maut yang menimpa pembalap Marco Simoncelli, Collin Edwards dan Valentino Rossi, pasti akan muncul pertanyaan: Kenapa helm yang dikenakan Simoncelli (24) bisa terlepas dari kepalanya?
Jawaban pasti belum ditemukan karena hingga kini pihak penyelenggara MotoGP masih melakukan investigasi menyeluruh atas peristiwa tersebut.
"Saya bisa saja menjawab pertanyaan Anda lain kali. Tapi yang pasti kami tegaskan kalau penyelidikan menyeluruh mengenai kejadian ini akan segera dilakukan," tegas Paul Butler, Direksi Balapan MotoGP saat jumpa pers bersama Direksi MotoGP yang lain setelah kecelakaan itu terjadi, Minggu (23/10) di Malaysia.
Pihak MotoGP memang tidak mau berandai-andai mengenai penyebab lepasnya helm Simoncelli. Tim medis pun hanya memastikan bahwa Simoncelli menderita cedera serius di kepala, leher dan dada.
Jika melihat dari rekaman video atau foto dengan seksama saat Simoncelli terlindas, memang sulit dipastikan mengapa helm merek AGV tipe GP-Tech milik pembalap San Carlo Gresini Honda itu bisa copot.
Bisa saja Simoncelli tidak mengaitkan atau memasang tali pengaman helm di bawah leher. Tapi sebagai pembalap berpengalaman dan profesional, kecil peluang Simoncelli teledor begitu.
Apalagi sebelum balapan MotoGP dimulai, pengecekan dan pengawasan ketat yang dilakukan oleh kru dan inspeksi balapan sangat ketat dan teliti.
Atau karena kuatnya efek tabrakan atau benturan ban ke bagian tubuh yang membuat helm Simoncelli sampai lepas dan terpental? Mungkin saja.
Hasil investigasi penyelanggara MotoGP soal penyebab tabrakan dan lepasnya helm Simoncelli sangat ditunggu. Dari hasil investigasi bisa dicari penyebabnya — untuk dicarikan solusi.
Solusi ini akan sangat bermanfaat bagi produsen helm pembalap MotoGP, untuk membuat helm yang lebih aman, nyaman dan kokoh. Meski helm yang dipakai para pembalap MotoGP menggunakan bahan karbon kevlar dan berteknologi modern, peluang adanya cacat produksi bisa saja terjadi.
Teknologi balon pelindung di baju balap para pembalap juga ada baiknya segera diterapkan. Dengan adanya balon pelindung, pembalap bisa terhindar dari benturan atau tekanan yang besar saat jatuh.
Kita semua tentu berharap kecelakaan maut yang terjadi di Malaysia menjadi yang terakhir.
Read more "Kenapa Helm Marco Simoncelli Bisa Lepas?..."

Collin Edwards Bicara Soal Tabrakan dengan Simoncelli

Colin EdwardsREPUBLIKA.CO.ID, TEXAS--Pembalap AS Colin Edwards akhirnya buka suara terkait tabrakan mautnya dengan pembalap Italia Marco Simoncelli yang membuat Simoncelli tewas. Dalam lama Facebooknya, Edwards yang langsung pulang ke kampungnya di Texas menulis sejumlah pesan.
"Terima kasih pada semua untuk dukungannya dalam situasi seperti ini :(. Sangat sedih harus kehilangan teman dalam situasi apapun," kata Edwards.
Tabrakan maut antara Simoncelli, Edwards dan Rossi terjadi di lap kedua di MotoGP Sepang, Ahad sore. Ketika di tikungan 11, motor Simoncelli tak bisa dikendalikan, ia limbung ke arah kanan, tepat ketika Edwards dan Rossi sedang melaju. Akibatnya, badan Simoncelli jatuh dari sadelnya. Ia terlindas Edwards dan Rossi. Helmnya pun terlepas. Rekam medis memperlihatkan Simoncelli menderita luka parah di bagian kepala, leher, dan dada. Ia tewas 45 menit setelah tabrakan maut itu.
Edwards mengatakan secara mental ia baik-baik saja. Namun ia mengakui tabrakan Ahad lalu adalah kejadian tragis. "Secara fisik, selain cidera bahu dan ligamen, retak di dada, saya akan periksa rontgen lagi Rabu ini," kata dia.
"Saya merasa sedih untuk seluruh komunitas MotoGP sekarang. Hati saya terasa berat, terutama pada seluruh pihak yang terkena musibah. Baik keluarga maupun penggemar. Selamat jalan teman (Simoncelli), kamu akan selalu dikenang," kata Edwards.
"Thanks to everyone for ur support at this time :( Very sad to see a friend pass in any case. I'm holding up ok mentally, it was a very tragic accident :( Physically, besides a dislocated shoulder & ligaments involved, think both wrists & left heel have fractures too, getting X-rays on Wednesday. I feel sad for the whole MotoGP community right now, my heart is heavy for everyone affected, from family to fans. God speed my friend, u will be missed.”
Read more "Collin Edwards Bicara Soal Tabrakan dengan Simoncelli..."

Honda Tiger, Khusus Untuk Hadir Di Fighter Day 5

Selasa, 25 Oktober 2011 10:25 WIB
Modif Honda Tiger, 2001 (Jakarta)
 
Fighter Day (FD) 5 atau wadah riungan keluarga Minor Fighter Indonesia digelar kembali. Ini kali, lokasi yang dipilih Jambe Kembar, Pemalang, Jawa Tengah.

Karena alasan itu, Ginting pemilik Honda Tiger sudah menyiapkan tunggangannya lebih awal. Apalagi sebagai kaum Minor Fighter sejati yang berbasis di Pondok Kelapa, Jakarta Timur, momen ini tidak akan disia-siakannya.

“Untuk hadir di acara akbar itu, tampilan motor enggak boleh biasa-biasa saja. Kayak gak serius nanti dilihatnya. Oleh sebab itu, tampang Tiger 2001 saya maksimalkan,” ujar Ginting yang sudah nggak tahan mau cepat ke lokasi.

Dibantu Udin, modifikator ‘Bondus Bikes’ yang berlokasi di Jl. Letkol. Sugiono, Pondok Bambu, Jakarta Timur. Ginting mempercayakan sepenuhnya kepada Udin, mantan anak buah Agus DJ punggawa X-K Bike Design from Purwokerto yang kini buka di Jakarta. Agus DJ adalah pendiri Minor Fighter.

Keinginan Ginting memaksmilkan ubahan motornya beralasan. Itu karena basic Honda Tiger yang awalnya sudah dimodifikasi dirasa kurang maksimal dan konsepnya masih jauh dari harapan. Padahal, kaki depan-belakang sudah mengacu tunggangan khas Minor Fighter.

Terlihat pada pemasangan sok depan upside down Suzuki GSX400 yang mantap menopang sasis. Peredam kejut ini pun dipermanis penerapan setang baplang juga batok lampu minimalis khas moge naked bike. Adapun kaki belakang, pakai swing arm Kawasaki ZX7 model lawas yang model link armnya sistem unitrack.

“Lalu baik sok depan maupun belakang, biar pas diisi pelek lebar Honda CBR Fireblade 929, sudah termasuk cakram depan-belakang,” imbuh Udin yang menggarap motor Ginting.
Ubahan paling kental terjadi di bodi juga rangka. Kata Udin, aliran Minor Fighter biasanya cuma rombak rangka belakang. Backbone dipapas abis dan cuma disisakan sedikit buat tempat duduk, stop lamp dan dudukan lampu sein.

Lalu potongan rangka belakang dikondom bahan serat fiber biar kelihatan apik. Begitu juga deltabox bikinan yang dipasang pada bagian bawah tangki model futursitik dan juga dibuat dari serat fiber. Dibilang fituristik karena bentuk tangki seirama dengan bentuk meruncing dari airscoop.

“Selain airscoop, engine guard ikut dibikin meruncing. Desain ini mengikuti bentuk tangki motor yang secara konsep, juga sudah sesuai dengan tongkrongan Minor Fighter yang secara konsep memang sudah lama dikenal,” ingat Udin.

Kalau sudah begono, bisa jumpa banyak kawan di Minor Fighter ya. Keep safely dan salam hangat. (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Ban : Pirelli dan Michelin
Grip stang : Variasi
Knalpot : Custom
Mesin : Harry Motor
Pengecatan : Eka Custom Paint
Read more "Honda Tiger, Khusus Untuk Hadir Di Fighter Day 5..."

Kawasaki AR125, Trial Ramping Dan Menawan

 
Sudah lama modif karya Allan Filly enggak nongol. Ini kali, punggawa bengkel Allan Filly Modification (AFM) menampilkan karya baru mengandalkan Kawasaki AR125 miliknya sendiri.

Memang besutan ini tergolong lawas, namun lewat tangan dingin Allan Filly, AR125 bisa berubah bentuk jadi trial ramping dan menawan. “Saya cuma ambil mesinnya saja! Sisanya atau bagian lain bikin sendiri,” jelas builder buka bengkel di Krapyak, Jl. Parangtritis Km 3,5 Jogja.

Untuk proses pembentukan rangka, modifikator senior ini mengandalkan pipa besi kotak. Potongan pipa besi ini dirol mulai dari center bone dan double cradle sebagai dudukan mesin. Kalau dilihat sekilas, model rangka mirip Suzuki RGR.

“Dimensi mesin AR125 yang kecil dan ringkas cocok dengan tampilan trial. Ubahan rangka juga enggak kelihatan melar,” lanjut Allan Filly yang konsep ubahan trialnya mengadosi motor Gas Gas, salah satu produsen motor trial asal Eropa.

Ciri besutan trial yang ramping bisa dilihat pada penempatan tangki yang punya model minimalis. Tangki diselipkan di rangka atas. “Model tangki simpel seperti ini untuk memudahkan ridernya bermanuver di atas bebatuan, Kapasitas tangki juga enggak banyak,” urai modifikator berambut tipis ini.

Konsep besutan trial juga menuntut penunggangnya harus berdiri di atas besutan. Makanya posisi jok hanya sekadarnya dan menyatu dengan bodi bagian tengah. “Cuma ditempel spon hitam saja di atas rangka tengah,” lanjut Allan lagi.

Untuk bodi dibentuk ulang dari fiberglass. Pengerjaan ini memang sudah jadi spesialisasinya sejak lama. Makanya, nggak heran kalau hasil pengerjaannya jadi lebih rapi. Utamanya pada sambungan bodi.

“Bagian tengah dibuat tipis dan langsung menyatu dengan sepatbor belakang,” ujarnya Allan yang menambahkan stop lamp variasi pada ujung sepatbor.

Pada bagian depan atau cover head lamp, juga didesain sendiri. Dibuat minimalis namun tetap tampil futuristik.   (motorplus-online.com)
Read more "Kawasaki AR125, Trial Ramping Dan Menawan..."

Kawasaki Ninja R 150, Spongebob Terkencang

Selasa, 25 Oktober 2011 17:15 WIB
Modif Kawasaki Ninja R, 150 2010 (Jakarta)


Tampilan menutupi kemampuan. Mungkin itu kalimat  paling pas untuk menggambarkan Kawasaki Ninja 150 ini. Meskipun airbrush di bodinya bermotifkan Spongebob layaknya kartun anak-anak, tapi jika sudah siap buat diajak liaran berubah menjadi garang. Untuk trek 500 meter sangat ditakuti.  

Motor ini biasa main di Taman Royal, Tangerang. Tapi pengerjaanya dilakukan di bengkel D2M, Kapin, Kalimalang, Jakarta Timur.  "Sengaja pilih bengkel yang sudah biasa pegang Ninja," kata Aga, si empunya motor.

Dhidy Nurhadi si mekanik langsung oprek sektor mesin. "Dari awal memang setingnya buat 500 meter, karena itu hanya beberapa bagian saja yang perlu dimodif. Tujuannya tetap mengejar top-speed," kata Dhidy.

Misalnya saja kruk as diganti dengan punya RR asal Thailand. "Biasa disebut punya ZX Thailand, keunggulannya karena material lebih berat sehingga torsi lebih mantap," lanjut mekanik asli Betawi ini.

Kruk as ini juga membuat kompresi lebih padat. "Karena gak ada lubang atau coakan seperti standarnya Ninja R," lanjut Dhidy lagi. Pria ramah ini juga kasih info kalau kruk as ini gampang kok mendapatkannya di pasaran. Harganya sekitar Rp 1,4 juta sudah berserta setang.

Pengerjaan berikutnya mengangkat atau mengorek lubang buang. "Lubang buang sekarang setelah dikorek menjadi 29,5mm diukur dari bibir blok atas," lanjut mekanik yang buka bengkel di Jl. Raya Kapin, No.1, Kalimalang, Jakarta Timur ini.

Untuk lubang isap atau bilasanya sendiri masih dalam kondisi standar. Untuk standarnya, jika diukur dengan cara yang sama maka didapat angka 33mm. Semua itu dilakukan oleh Dhidy sendiri.

Hitungan itu didapat berdasarkan pengalaman jika ingin mendapatkan top-speed. Untuk jarak 500 meter tadi, dipastikan masuk sampai gigi 6.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah komposisi ratio. Ini pegang peranan penting untuk balap adu lurus seperti ini. "Untuk ratio hanya gigi 1 dan 6 saja yang dimainkan, sedangkan yang lainnya masih standar," beber pria yang enggak pernah lepas dari topi ini.

Ratio gigi 1 dibuat lebih berat 2 mata. Dari standarnya 27 sekarang menjadi 25. "Hal itu untuk mengurangi efek selip saat start. Dengan begitu, catatan waktu akan lebih baik," beber Dhydi untuk gigi primernya.


Sedangkan gigi sekunder di gigi 6 dientengin 1 mata. "Dari 22 menjadi 21," tegasnya. Dengan komposisi seperti itu, baik di bawah maupun di atas laju motor mulus, tidak tertahan.

Sementara itu untuk karburatornya menggunakan PJ 34. "Ini pilihan terbaik setelah beberapa kali eksperimen," cuap mekanik selain terkenal ahli Ninja, juga banyak menggarap Satria F-150.

Tentu saja harus didapat juga perbandingan yang pas untuk spuyer. "Main-jet 145 dan pilot -jet 45," tutupnya.

Gas!

Rangka Knockdown

Rangka memang terkesan menyeramkan. Semuanya sudah dimodif dengan dilubangi secara merata. "Itu untuk membuat bobot motor menjadi lebih ringan, selain itu lubang-lubang tadi juga ikut mempermanis motor, lho," kata Dhydi berpromosi.

Tapi, rangka seperti ini hanya untuk kebutuhan drag dan pemotretan. Dengan kata lain, memang ada rangka lain yang dipersiapkan untuk bisa dipakai harian.

"Karena itu sistem rangka dibuat knockdown. Artinya gampang dan cepat dibongkar pasang," ceritanya lagi.      (www.motorplus-online.com) 
Read more "Kawasaki Ninja R 150, Spongebob Terkencang..."

Free Blog Templates

PRIMBON

 

hewan pliharaan

Great Morning ©  Copyright by CINTA INFORMASI | Template by cinta informasi | Blog Trick at cinta informasi