Pages

Sabtu, 29 Oktober 2011

Nih, Penyebab dan Solusi Kelangkaan Spare Part Bajaj

Sabtu, 20 Agustus 2011 13:11 WIB
PT Bajaj Auto Indonesia



Belakangan ini, kelangkaan spare part Bajaj di Indonesia makin menjadi. Apalagi setelah beberapa komponen fast moving sulit ditemui dipasar. Mau tahu penyebabnya? Ternyata gara-gara masalah sepele!

"Pemesanan spare part dari India tidak dikirim sesuai kebutuhan kita, penyebabkan karena salah ketik. Di India menulis seribu unit menggunakan koma (,), sedangkan kita pakai titik (.). Sehingga kami di Indonesia dikira hanya memesan satu unit saja," ungkap Dinesh Kulkarni, Vice President Director PT Bajaj Auto Indonesia (BAI).

Misalnya pemesanan yang seharusnya diketik dengan angka 1,000, tapi dengan bahasa Indonesia diketik 1.000. Padahal kesalahan ini terjadi selama bulan Mei dan Juni 2011. Tapi setelah menyadari adanya kesalahan komunikasi ini, pihak BAI langsung melakukan koreksi di bulan Juli.

"Ada tiga part yang bermasalah pasokannya. Yakni gear set, kampas kopling, dan kampas rem. Tapi, mulai bulan lalu pengiriman sudah kembali normal dan kami menjamin ketersediaannya di seluruh dealer Bajaj," tegas Kulkarni.

Selain masalah teknis tadi, PT BAI juga mengaku tengah mengembangkan jaringan distribusi spare part-nya. Hal ini tentunya dilakukan sesuai dengan peningkatan jumlah pengguna sepeda motor Bajaj di Indonesia.

"Distibusinya akan kita potong, kalau dulu dari BAI ke main dealer baru ke dealer. Kini dari BAI langsung ke main dealer dan dealer-dealer kami di daerah. Selain itu, kami juga mulai mendistribusikan part ke bengkel umum," ungkap Rizal Tandju, Event & PR Manager PT BAI.

"Kami selaku main dealer juga sudah mulai membantu mendistribusikan part ke bengkel umum," buka Iki Wibowo, Director PT Jayarama Artha Roda, main dealer Bajaj untuk area Jakarta dan Bogor.

"Awalnya saat usia Bajaj baru 4 sampai 5 tahun di Indonesia, lebih banyak yang memanfaatkan jasa free service dari bengkel resmi Bajaj. Tapi sekarang, Bajaj keluaran awal makin banyak yang beralih ke bengkel umum. Makanya ketersedian partnya kami perhatikan," ungkap pria ramah ini.

Mudah-mudahan tidak adal lagi inden spare part Bajaj! (motorplus-online.com)
Read more "Nih, Penyebab dan Solusi Kelangkaan Spare Part Bajaj..."

Bajaj Luncurkan Boxer BM150, Tawarkan Utilitas Tinggi

Rabu, 07 September 2011 10:12 WIB
Bajaj Boxer BM150

Belum lama ini, Bajaj Auto di India menambah line up modelnya. Varian terbarunya adalah Bajaj Boxer BM150, dirancang dengan bentuk sederhana menawarkan utilitas tinggi sebagai sepeda motor serba guna.

Misalnya, Bajaj mengunggulkan daya angkutnya. Di bagian belakang dilengkapi dengan rak untuk membawa barang. Rangka dan swing arm-nya juga diklaim sangat kokoh.

Begitu juga dengan tenaganya, sengaja dirancang memiliki torsi besar agar kuat membawa beban berat. Torsi besar ini didapat dari mesin 150cc dengan teknologi DTSi (Digital Twin Spark Ignition).


Torsinya dikalim mencapai 12,26 Nm atau 50 persen lebih besar dari torsi mesin 100cc Bajaj. Sedang tenaga yang dihasilkan oleh mesin yang telah dilengkapi dengan electric starter ini mencapai 12 Ps.

Sedang kelengkapannya sangat sederhana, rem depan-belakang masih teromol. Bajaj juga hanya membekali Boxer BM150 ini dengan speedometer analog.

Wajar bila penampilannya sederhana, harga jualnya hanya 42 ribu Rupee atau sekitar Rp 7,8 jutaan. (motorplus-online.com)

 Spesification:
Type: 4 stroke, air cooled, SOHC
Engine Displacement: 144.82 cc
Max Net Power: 12 Ps @ 7500 rpm
Max Net Torque: 1.25 Kgm @ 5500 rpm
Starting: Kick / Electric Start
No of Gears: 4-All down
Frame Type: Tubular ,  Semi double cradle
Suspension Front: Telescopic, 125mm  Fork travel
Suspension Rear: 100 mm rear wheel travel, SNS shocker
Tyres Front: 3.00-17, Rib pattern.
Tyres Rear: 100/90-17,Stud pattern
Fuel Tank Capacity: 11 liter
Electricals System: 12V, AC/DC    
Length: 2016 mm
Width: 760 mm
Height: 1028 mm
Wheel Base: 1285 mm
Vehicle Kerb Weight: 123 kg
Max Speed: 100 kph
Read more "Bajaj Luncurkan Boxer BM150, Tawarkan Utilitas Tinggi..."

Suzuki Shogun Axelo, Konsisten Mengusung Aura Sporty

Profil Motor Baru



Jakarta - Meski baru diluncurkan secara resmi akhir bulan ini (Januari) di Jakarta, namun PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) telah memperkenalkan bebek barunya, Suzuki Shogun Axelo terlebih dahulu di Surabaya (5/1).

Dalam pertemuan pertama dengan Shogun Axelo, aura sporty khas bebek balap masih tetap kental terasa. Pantas saja bila SIS memilih sirkuit Park Kenjeran sebagai lokasi pertemuan motorplus.otomotifnet.com dengan bebek baru ini.

Sejak akhir 90an, nama Shogun seolah menjadi jaminan sepeda motor dengan aura kecepatan. Terbukti dengan berkibarnya bebek Suzuki ini di ajang road race nasional.

Kembali ke Shogun Axelo, perubahan paling mencolok memang ada pada desain. Tentunya versi terbaru yang diembel-embeli nama Axelo ini memakai cover bodi yang lebih futuristik.

Bila Shogun sebelumnya terlihat kaku dengan sudut-sudut tajam, Alelo mengimbanginya dengan lekukan yang dinamin. Hasilnya tetap sporty tapi lebih manis.

Meski masih menggunakan head lamp di stang, namun kehadiran lampu sein di sayap depan dan bersanding dengan air scope membuat moncongnya tampang garang.

Makin sporty, Shogun Axelo dilengkapi dengan panel bodi bermotif karbon. Coba tengok cover samping tepatnya di penutup aki, begitu juga dengan cover kunci kontaknya. Lebih keren kan!

Satu lagi keistimewaan Shogun Axelo, bebek ini telah dilengkapi dengan fitur automatic headlight on (AHO). Yang mengukuhkannya menjadi pelopor "switch on light on" sesuai UU Lalu Lintas no.22 tahun 2009. 

Berbenah Mesin Meski Tak Banyak

Axelo berasal dari kata AXEL (good axeleration) dan LO (low emission dan low fuel consumtion). Oleh karenanya, mesin dibenahi meski tak banyak.

Perbaikan fitur dan teknologi dibanding Shogun pendahulunya antara lain CDI baru buatan Mitsubishi yang dirancang mencegah knoking karena sudah dilengkapi antiknocking di putaran 9800 rpm.

Sudut klep 24 derajat (in) dan 26 derajat (ex), perbandingan kompresi  9,6:1, TPS, PAIR control valve serta engine balancer untuk meminimalkan getaran mesin, membuat performanya makin prima.

Rancangan rangka yang ringkas untuk menunjang stabilitas dan kelincahan manuver. Serta dibuatkannya tiga titik dudukan mesin ke rangka.

Shogun Axelo ditawarkan dengan varian standar, rem tromol (belakang), serta tipe S dengan rem cakram belakang dan tipe R cakram dengan kopling manual. Ketiganya ditawarkan dengan harga mulai dari Rp 13,8 juta hingga Rp 15 juta on-the road Jakarta. (motorplus.otomotifnet.com)

Spesifikasi Mesin
1-silinder, 4 langkah, SOHC
Diameter piston: 53,5 mm
Langkah: 55,2 mm
Kapasitas: 124 cc
Tenaga maks: 9,6 PS @8.000 rpm (standar dan S), 10 PS @8.500 rpm (R)
Torsi maks: 10 Nm @6.000 rpm (standar dan S), 9,9 Nm @6.000 rpm (R)
Read more "Suzuki Shogun Axelo, Konsisten Mengusung Aura Sporty..."

Yuk Intip Fitur Yamaha Lexam, Lebih Memudahkan Pengendara?



Jakarta - Yuk mengintip fitur Yamaha Lexam. Bebek automatic pertama Yamaha ini memang muncul di belakang Honda Revo AT yang sudah duluan meluncur dipertengahan tahun 2010 lalu. Tapi, konon Yamaha punya senjata untuk bisa lebih diterima pasar.

Utamanya masalah konsep sepeda motor itu sendiri. Honda berangkat dari pemikiran sepeda motor bebek yang dbuat jadi automatic. Semua perangkat pengoperasiannya layaknya bebek tapi tanpa harus pindah gigi.

Paling menonjol adalah, rem belakang tetap di kaki sebelah kanan. Begitu juga footstep pengendara yang bentuknya tetap pipa dengan bungkus karet.

Sedang Yamaha yang menyasar konsumen 4wheeler menonjolkan kenyamanan. Tahu sendiri, orang memilih mobil sebagai alat transportasi sehari-hari tentunya karena nyaman. Bagi Yamaha cara berkendara ala skutik paling nyaman.
 Rear hand brake lebih mudah dioperasikan dengan tuas rem belakang tetap di stang layaknya skutik. Pijakan kaki lebih lebar.

"Makanya rem belakang kita pindah ke stang sebelah kiri dan pijakan kaki yang lebar layaknya skutik," terang Paulus Firmanto, GM Promosi and Motorsport PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI).

Yamaha juga melakukan penyempurnaan pada suspensi depan Lexam. Di dalam tabung teleskopiknya ada dua buah pegas yang diyakini mampu memberikan kenyamanan lebih.

Sama seperti Revo AT, Lexam juga dilengkapi dengan rem parkir atau yang oleh Yamaha disebut dengan nama rear hand brake. Namun pada Lexam cara mengoperasikannya beda, lebih praktis ketimbang yang ada pada Revo AT.

Di Lexam untuk mengunci, pengendara hanya harus menekan tuas rem belakang dan menekan kunci rem ke bawah. Untuk melepasnya tekan saja tuas rem lalu lepaskan. Hanya butuh satu tangan, dan malah lebih mirip rem parkir pada skutik Honda, BeAT atau Vario.

Sedang pada Revo AT pengendaranya harus menggunakan kaki dan tangan untuk menkunci. Harus injak rem belakang lalu menarik tuas yang berada di bawah stang. Untuk melepasnya harus injak rem belakang.
Panel speedometer unik dan desain head lamp yang ternyata beda dengan Lexam versi Vietnam

Oiya, pada Lexam juga terdapat indikator rear hand brake di panel speedometer. Saat terkunci maka lampu berwarna kuning menyala dengan tulisan "lock".

Kini lanjut ke mesin. Memang menggunakan platform baru, namun mesin SOHC, 2 klep yang mengusung volume silinder 113,7cc ini memiliki bore x stroke yang sama dengan Vega ZR. Sama-sama 50mm x 57,9mm.

Namun urusan tenaga, Lexam sedikit lebih besar yaitu 8,69 hp sedangkan Vega ZR hanya 8.02 hp. Mungkin ini karena penggunaan karburator yang lebih besar, Lexam pakai karburator Mikuni 25mm, sedang Vega ZR pakai Mikuni 17mm.

Tapi soal konsumsi bahan bakar, Yamaha enggan membicarakannya. "Kita tidak menjanjikan konsumsi bahan bakar dan kecepatan pada Yamaha Lexam. Tapi kami menjanjikan kepraktisan dalam berkendara dan solusi kemacetan," ungkap Paulus disela peluncuran Lexam, minggu lalu.

Lanjut ke transmisinya. Ini yang bikin beda dengan bebek biasa. Yamaha menggunakan teknologi Yamaha Compact Automatic Transmission (YCAT). Prinsip kerjanya sama seperti Revo AT.
Desain knalpot biasa saja, kick starter di kiri dan kunci bermagnet

Posisi continuously variable transmission (CVT) ada di bak mesin sebelah kanan menggantikan posisi kopling ganda / kopling otomatis ala bebek. Dari perangkat CVT tersebut kemudian tenaga ditransferkan ke rantai pada sisi sebelah kiri mesin setelah sebelumnya melewati kopling.

Namun YCAT ini diklaim memiliki beberapa keunggulan. Diantaranya kemampuannya mereduksi panas mesin yang bisa membuat belt (sabuk CVT) cepat aus dan tidak efisien mentransferkan tenaga dari mesin.

Yamaha membekali Lexam dengan aliran pendinginan CVT dengan sistem udara tanpa hambatan. Udaranya diambil langsung dari luar melalui belalai sebagai ventilasi untuk kemudian disalurkan pada ruang V-Belt.

Belalai ini dilengkapi dengan saringan udara pendingin dengan lapisan oli. Posisi saringan dan tempat masuknya aliran udara dari luar juga diletakkan diatas, agar Lexam leluasa menerjang genangan air.

"Belt CVT pada Lexam juga dibuat khusus dari bahan khusus yang membuatnya tahan hingga 40 ribu kilometer atau sekitar 4 tahun," yakin Paulus. Wah awet dong! (motorplus.otomotifnet.com)

Dimensi
PxLxT : 1.920x680x1.075 mm
Jarak sumbu roda : 1.235 mm
Ground clearance : 145 mm
Tinggi tempat duduk : 760 mm
Berat isi : 110 kg
Kapasitas tangki bensin : 4,1 liter

Rangka
Tipe rangka : Pipa baja tulang bawah / steel tube underbone
Suspensi depan : teleskopik
Suspensi belakang : lengan ayun, suspensi ganda
Ban depan : 70/90-17M/C 38P
Ban belakang : 80/90-17 M/C 44P
Rem depan : cakram
Rem belakang : tromol

Mesin
Tipe mesin : 4 langkah, 2 valve SOHC, berpendingin udara
Jumlah/posisi silinder : silinder tunggal/mendatar
Volume silinder : 113,7 cc
Diameter x Langkah : 50,0 x 57,9 mm
Perbandingan kompresi : 9,30 : 1
Daya maksimum : 8,69 hp / 8.000 rpm
Torsi maksimum : 8,73 Nm / 7.000 rpm
Sistem starter : electric starter dan kick starter
Sistem pelumas : basah
Kapasitas oli mesin : Total 1,150 liter / Penggantian berkala: 0,94 liter
Sistem bahan bakar : Karburator BS25-52 x 1
Tipe kopling : V-Belt otomatis dan reduksi secondary rantai/chain drive
Pola pengoperasian transmisi : CVT otomatis

Kelistrikan
Sistem pengapian : DC C.D.I.
Battery : YTZ5S (MF Battery 12V 3,5 Ah)
Tipe busi : C6HSA (NGK)
Read more "Yuk Intip Fitur Yamaha Lexam, Lebih Memudahkan Pengendara?..."

Bajaj Discover Lebih Diminati Konsumen Sumatera

Senin, 22 Agustus 2011 13:20 WIB
PT Bajaj Auto Indonesia



Beberapa waktu yang lalu, tim redaksi sempat merilis kabar sedang diujinya empat sepeda motor Bajaj di Indonesia. Yaitu Bajaj Discover 100cc, 125cc dan 150cc serta Bajaj Avenger 220. Lalu bagaimana hasilnya?

Hingga saat ini tes pasar masih dilakukan, pihak PT Bajaj Auto Indonesia (BAI), ATPM Bajaj di Indonesia tengah melakukan serangkaian focus group discussion pada konsumen yang dianggap cocok sebagai calon konsumen empat varian tadi.

"Fokusnya adalah melihat ekspetasi konsumen pada motor-motor ini dan mencari tahu berapa harga yang cocok," papar Rizal Tandju, Event & PR Manager PT BAI.

Yang menarik adalah, hasil sementara menyebutkan Bajaj Discover ternyata lebih diminati konsumen di Sumatera ketimbang di pulau Jawa. "Di Sumatera banyak yang suka, mungkin untuk memenuhi utilitas konsumen disana," ungkap Budi Dirgantoro, Sales Functional Head PT BAI.

Hingga saat ini Sumatera menjadi salah satu penyuplai penjualan yang cukup baik untuk Bajaj di Indonesia. Bahkan wilayah Riau berkontribusi penjualan terbesar ketiga setelah Jakarta dan Jawa Barat.

"Sedang untuk Avenger pasarnya mungkin kecil, tapi konsumen yang fanatic pada model seperti ini akan tetap ada," lanjut Budi yang ditemui di sela buka puasa bersama direksi PT BAI hari Jumat lalu (19/8).

Sayangnya, PT BAI belum mengumumkan kapan kepastian pihaknya akan meluncurkan empat motor tadi. So, harus sabar dulu! (motorplus-online.com)
Read more "Bajaj Discover Lebih Diminati Konsumen Sumatera..."

Haojue HJ150-9, Saudara Jauh Suzuki Thunder 125

Jumat, 28 Oktober 2011 15:52 WIB
Haojue HJ150-9

Ternyata motor asal China, Haojue HJ150-9 ini punya cerita yang enggak jauh dari pabrikan Jepang, Suzuki. Di China, Suzuki dirakit oleh Changzhou Haojue Suzuki Motorcycle Co., LTD, sebuah perusahaan gabungan Suzuki dengan perusahaan lokal.

Selain dijual pakai nama Suzuki, ada juga varian yang di luncurkan ke pasaran China dengan merek Haojue. Nah, khusus Haojue ini salah satu model yang baru tahun ini diperkenalkan adalah Haojue HJ150-9.


Secara dimensi dan platform-nya mirip Thunder 125, tapi yang ini nampak lebih sporty. Bodinya di hiasi sudut-sudut tajam. Mulai dari shourld di tanki yang mirip Yamaha New Scorpio Z hingga bagian buntutnya yang meruncing.

Mesinnya, 150cc satu silinder berpendingin udara. Mesin ini diyakini memiliki tenaga hingga 8,4 kW di 8.000 rpm. Sedang torsinya 11,3 Nm pada 6.000 rpm.


Teknologinya enggak juga lumayan, meski SOHC dan hanya 2 klep tapi sudah dilengkapi dengan roller rocker arm dan memiliki balancer di kruk as-nya.

Kelengkapan lainnya seperti speedometer juga sudah digital. Diskbrake di roda depan dan pelek palang depan-belakang. Harusnya desain ini yang dipakai Suzuki Thunder 125 baru ya? (motorplus-online.com)
Read more "Haojue HJ150-9, Saudara Jauh Suzuki Thunder 125..."

Komparasi Knalpot Honda CS1, Ngikutin Karakter Bro!

Rabu, 12 Januari 2011 14:30 WIB
Komparasi Produk


Jakarta - Menu wajib mendongkrak performa pasti mengoprek knalpot. Entah standar dibobok, atau sekalian ganti knalpot aftermarket. Tujuannya jelas agar aliran gas buang lebih lancar, sehingga tenaga dan torsi bisa terdongkrak.

Nah begitu juga untuk Honda CS1. Ternyata di pasaran sudah cukup banyak yang bikin untuk motor 125 cc berpendingin cairan ini. Beberapa di antaranya ada AHRS, CLD dan Ahau.

Ingin tahu seberapa besar kenaikan performanya, maka kami menguji untuk Anda. Pengukuran menggunakan dynamometer DYNOmite milik Ultraspeed Racing, di Jl. H. Mencong, Ciledug, Tangerang. Tiap knalpot mendapat kesempatan 3 kali run dan diambil hasil terbaik.

Motor yang digunakan dalam kondisi standar, jarak tempuh sekitar 13.700 km. Bahan bakar Pertamax. Tiap ganti knalpot tanpa dilakukan ubahan apapun. Saat masih pakai knalpot standar, tenaganya 11,29 dk/9.300 rpm, torsi 9,4 Nm/8.000 rpm. Gimana setelah ganti knalpot? Simak terus.

 
AHRS Vector

Pelepas gas buang asal Depok, Jabar ini tampil cukup atraktif. Terutama silencer besarnya yang dilapis hitam dan titanium doff, mirip pakai teknik powder coating. Leher terdiri dari 3 tingkat ukuran, dibanding yang lain termasuk paling kecil, mirip standarnya.

Silencer bisa dipisah dengan melepas 2 per pengikatnya, karena cuma terpasang secara slip-on. Kalau ingin memiliki mesti menukar dengan uang Rp 350 ribu. Oh iya, saat pasang ke footstep, baut mesti diganti dengan yang lebih panjang. Rekomendasinya pilot jet naik satu step.

Setelah terpasang, knalpot AHRS bisa mendongkrak tenaga jadi 12,26 dk/9.263 rpm, torsi 10,4 Nm/7.250 rpm. Terjadi kenaikan 0,97 dk dan 1 Nm. Torsi galak di rpm lebih rendah, cocok untuk jalanan perkotaan.

 
Ahau

Knalpot yang satu ini datang dari Kelapa Dua, Depok, Jabar. Tampilannya mengilap dengan krom di semua lini. Secara keseluruhan ukurannya paling pendek, dan silencer tak terpisah. Leher terbagi dalam 2 tingkat.

Untuk memboyongnya cukup Rp 300 ribu. Rekomendasi dari Rudi ‘Ahau’ Sukirman, spuyer mesti naik. Tentu minimal satu step biar ruang bakar tak terlalu kering. Pemasangan langsung plek, paling di baut cylinder head mesti tambah ring.

Begitu terinstal dan diukur. Tenaga meningkat jadi 12,65 dk/10.200 rpm, torsi 9,4 Nm/8.300 rpm. Meningkat sebesar 1,36 dk, sedang torsi tak ada kenaikan. Tenaga terkerek cepat hingga di rpm tinggi, pasti galak untuk tarik-tarikan di trek pendek.

 
CLD

Nah kontestan yang satu ini datang dari Ciledug, Tangerang. Bentuknya panjang dan besar. Leher terbuat dari pipa stainlees steel yang dilas rapi. Silencer dari pipa aluminium yang berisi glasswool. Suara paling lembut.

“Ini versi kompetisi, baiknya untuk yang sudah bore-up atau ganti klep,” terang Dodo Zulianto, pemilik merek ini. Saat dipasang, klem yang disertakan tak bisa langsung pas, mesti ada ubahan lagi.

Tenaga yang bisa dihimpun setelah dipasang jadi 12,83 dk/9.625 rpm, torsi 10,2 Nm/7.800 rpm. Terjadi kenaikan sebesar 1,54 dk dan 0,8 Nm. Kombinasi power dan torsi lumayan besar, cocok untuk jalanan panjang seperti keluar kota.

Kesimpulan

Pemakaian knalpot aftermarket ternyata mampu meningkatkan tenaga maupun torsi secara instan. Karakter tiap knalpot berbeda, bisa disesuaikan dengan kebutuhan berkendara. Dan jika ingin lebih maksimal butuh penyetelan lain, minimal kenaikan spuyer dan setel angin.

 Data performa
 Merek  Tenaga  Torsi
 Standar  11,29 dk/9.300 rpm  9,4 Nm/8.000 rpm
 AHRS  12,26 dk/9.263 rpm  10,4 Nm/7.250 rpm
 Ahau  12,65 dk/10.200 rpm  9,4 Nm/8.300 rpm
 CLD  12,83 dk/9.625 rpm  10,2 Nm/7.800 rpm
 CLD : 021-68786799     AHRS : 021-77820649    Ahau : 021-71628889  
Read more "Komparasi Knalpot Honda CS1, Ngikutin Karakter Bro!..."

Komparasi Knalpot Suzuki Titan, Ampuh Tingkatkan Performa!

Kamis, 20 Januari 2011 08:41 WIB
Komprasi Produk



Jakarta - Bicara performa Suzuki Smash Titan, untuk jalan harian tergolong yahud. Dari putaran bawah hingga menengah torsi terasa begitu nendang. Untuk stop n go di jalanan padat oke banget deh. Bukti nyata terbaca saat diukur pakai dynamometer.

Torsi tertinggi sudah tercatat di kisaran 4 ribu rpm, tepatnya 10,11 Nm di 4.451 rpm. Grafiknya stabil hingga sekitar 6 ribu rpm, baru setelah itu turun pelan. Mantep kan? Nah di atas itu langsung nyambung power, yang peak-nya sebesar 8,9 dk tercapaidi 7.645 rpm.

Mau bikin lebih yahud? Cara paling mudah comot knalpot aftermarket biar pembuangan lebih lancar. Dan kebetulan di pasaran sudah ada beberapa produsen yang menjajakan, untuk motor berkapasitasmurni 113 cc ini.

Di antaranya kini ada AHRS F4 Hexacone,Stanlee dan SKR. Masing-masing pro duk tentu menjanjikan kenaikan performa. Nah biar tahu seberapa besar pengaruhnya terhadap ‘besutan Sule’ ini, redaksi menguji langsung.

Pengukuran pakai dynamometer Sport Devices V3.3, milik PT Global Motorindo (GM), yang berada di Jl. Letjen Suprapto No. 60 Galur, Jakpus. Biar adil tiap merek mendapat perlakuan sama. Yaitu digeber 5 kali dan diambil hasil terbaik.

Motor yang digunakan kondisinya standar. Jarak tempuh sekitar 700 km, bahan bakar Premium. Bagaimana hasilnya?Seberapa besar kenaikan dan gimana karakter masing-masing knalpot? Simak terus!

SKR

Rancangan Misjaya yang punya gerai di Jl. Raden Patah No. 90, Pasar Lembang, Ciledug, Tangerang. Leher tersusun dalam 3 tingkat diameter pipa dari besi yang dilapispernis. Lekukan setelah cylinder head tergolong paling landai.

Silencer-nya pakai pipa aluminium dengan end muffler berbentuk kerucut mirip terompet. Kendati terisi glasswool, suara masih tergolong paling nyaring. Untuk menebusnyacukup dengan uang Rp 150 ribu.

Setelah terpasang, SKR mampu mengoreksitenaga jadi 9 dk di 7.677 rpm. Atau naik 0,1 dk. Sayang torsi malah turun jadi 10,01 Nm/4.314 rpm. Karakternya terlihat jelas baik torsi maupun tenaga baru bagus di atas 6.500 rpm. Di bawah itu malah di bawah standar.

Artinya untuk harian masih lebih bagus standar. SKR cocoknya untuk yang mementingkanputaran menengah ke atas. Misal jalan keluar kota yang jarang turun gas.

AHRS F4 Hexacone

Andalan Asep Hendro, juragan AHRS yang punya workshop di Jl. Tole Iskandar No. 162, Depok, Jabar. Leher tersusun 2 tingkat yang dikrom. Sementara silencer berbentuk oval dengan end muffler belah ketupat, dicat kombinasi hitam dan warna ala titanium.

Silencer dan leher dapat dipasang atau lepas secara mudah, lantaran tersambung secara slip-on yang diperkuat 2 per. Suara yang diredam glasswool cukup nyaman di telinga. Bila tertarik siapkan dana Rp 350 ribu.

Jika sudah dipasang, tenaga meningkat jadi 9,2 dk di putaran 7.339 rpm, sementara torsi jadi 10,72 Nm/5.132 rpm. Terjadi kenaikan 0,3 dk dan 0,61 Nm. Karakter tenagamaupun torsi terlihat dari bawah sampai atas selalu di atas standar, artinya enak untuk semua kondisi jalan.

Stanlee

Kontestan terakhir hasil desain Andri, pemilik bengkel yang mangkal di Jl. Joglo Raya No. 230, Jakbar. Sesuai labelnya, bahan keseluruhan dari stainless steel. Makanya mengilap dan tahan karat. Leher tersusun dalam 3 tingkat. Silencer termasuk paling panjang dan besar berbentuk segiempat asimetris, bisa memuat glasswool banyak. Suara tergolongpaling lembut. Cocok bagi yang masih sering keluar-masuk gang kecil. Harganya dipatok Rp 400 ribu.

Setelah terpasang pada motor dan diukur ulang, hasilnya menunjukkan tenaga 9,3 dk/7.643 rpm, sedang torsi 11,03 Nm/4.332 rpm. Ada peningkatan sebesar 0,4 dk dan 0,92 Nm. Karakternya unik, mengentakdi putaran bawah, sedikit menurun di tengah, lalu naik lagi 7.500 rpm.

Kesimpulan

Penggunaan knalpot aftermarket bisa meningkatkan performa Smash Titan. Menjadikan tunggangan ‘Sule Prikitiuw’ ini makin gampang ngacir. Masing-masing punya karakter berbeda yang bisa disesuaikankebutuhan.

Jika ingin performa lebih maksimal, Arry Prestiawan, mekanik GM punya saran. “Naikin saja pilot jet satu step, pasti lebih enak lagi,” papar mekanik yang di dunia balap tenar dengan nama Kuro ini.

Prikitiuw.... (motorplus.otomotifnet.com)

 Data performa
 Merek  Tenaga  Torsi
 Standar  8,9 dk/7.645 rpm  10,11 Nm/4.451 rpm
 SKR  9 dk/7.677 rpm  10,01 Nm/4.314 rpm
 AHRS F4  9,2 dk/7.339 rpm   10,72 Nm/5.132 rpm 
 Stanlee  9,3 dk/7.643 rpm  11,03 Nm/4.332 rpm
Read more "Komparasi Knalpot Suzuki Titan, Ampuh Tingkatkan Performa!..."

Yamaha XS 650, So Cal Non Patch

Jumat, 28 Oktober 2011 16:40 WIB
Modif Yamaha XS 650, 1973 (Bandung)
 
 
Choperis yang mendekati gaya South California (So Cal) bermukin di Bandung, umumnya bernaung di klub gede. Tapi, tentunya ini pilihan bebas, artinya banyak juga yang memilih independen tidak bergabung di klub tertentu, non patch atau no colors!

Yap seperti yang dilakoni Ruly Abraham alias Oelil. ”Kami memilih bebas karena justru kedekatan antara kami lebih erat. Yang penting silaturahmi sesama hobbies,” jelas Ruly. Siyaap brother!

Mari kita masuk ke ranah modifikasinya. Oelil mengontak langsung builder Al Chopper Bastard untuk urusan taste dan pengerjaan. Menurut mereka gaya So Cal memang kental dengan simplisitas ala Jap’s chop sesuai mesinnya yang memang buatan Jepang. Rake disasar sesuai standar XS 650 yang cenderung rapat dan memiliki double down tube yang cocok untuk chopper hardtail.

Pria kelahiran 1979 ini memang suka yang simpel. Seperti untuk knalpot, ia suka melingkarkan keduanya ke kanan di areal kick starter. Jadinya bagian kiri terlihat lebih kosong demi simplisitas tadi.

Lanjut! Pipa tubular dibiarkan kelihatan, mesin menonjol ke luar, hardtail di belakang yang cenderung pendek, jok single sitter. Serta rake rapat memang disasar Al Chopper kali ini.

Back bone dibuat cenderung rata hingga tangki minimalisnya dipasang tepat di atas. Hasilnya, wilayah ini sedikit terisi dan membuat kontur yang bagus di wilayah depan.

Setelah itu, agar serasi dan mengejar ‘ketinggian’ tangki di atas back bone, raiser menyatu setang, drag bar dibuat agak tinggi. Dengan begitu, ergonomi rider jadi lebih pede sekaligus nyaman. Setang lurus ini terbilang ideal. Masalahnya dari center bone ke belakang, kontruksi- nya tidak kelewat panjang hingga ridernya enggak perlu terlalu menunduk saat menjangkau setang ala drag tadi.


Dilihat di foto, pemiliknmya juga punya postur ideal di kisaran 175kg/80cm. Jadi, enggak masalah memilih setang model lurus seperti itu. “Cocok kok untuk dipakai riding di jalanan Kota Kembang. Handlinghnya gesit apalagi akselerasi XS 650 juga mumpuni,” jelas pegawai Bulog dari Jl. Batik Jogja, Bandung.

Oh ya, untuk urusan kelir ia juga memilih rona sederhana. Mereka hanya memberikan sentuhan grafis untuk aksentuasi terutama pada bagian tangki. Corak-corak mencolok apalagi freehand airbrush berusaha dihindarkan agar konsep chopper ol skoolnya secara keseluruhan tidak terganggu. “Yang jelas, kuring pede lah nongkrong bersama motor ini,” tutup brother yang rela STNK kepemilikan atas nama istrinya ini.  (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Ban depan : Metzeler 21 inci
Ban belakang : Metzeler 16 inci
Pelek depan : Trail 21 inci
Pelek belakang : H-D
Setang: Handmade
Read more "Yamaha XS 650, So Cal Non Patch..."

Honda GL125, Bersatunya Dua Kompetitor

Sabtu, 29 Oktober 2011 12:11 WIB
Modif Honda GL125, 1980 (Mojokerto)

Turing jauh bagi Ari R.L, tidak akan bermasalah layaknya motor lawas lain. Kalau motor jadul, selalu ada kendala seperti mogok akibat mesin bermasalah atau kaki-kaki yang sudah uzur. GL125 milik warga Mojokerto, Jawa Timur ini, oke aja diajak jalan jauh.

Apa sebab ia begitu enteng seliweran dengan motor yang sudah berusia di atas 30 tahun ini? “Coba perhatikan blok dan kepala silinder. Sudah diganti menggunakan milik Yamaha V-ixion,” bilang pria bertubuh gemuk ini.

Di urusan pemasangan perlu ada beberapa penyesuaian. Sebab walau jumlah bautnya sama, tapi posisinya tidak klop. Ia menjelaskan lebih detail, untuk mempertemukan karter asli dan blok V-xion menggunakan teknik las babet aluminium. Baru kemudian lubang karter dibentuk mengikuti pola blok V-ixion itu.

Namun supaya power lebih galak lagi, volume silinder ditingkatkan. Piston sudah pakai kepunyaan Honda Tiger standar yang berdiameter 63mm. “Kemudian agar stroke naik, juga ikut disumpal kruk as Scorpio. Rumah kruk as dibubut ulang,” bilang Ari yang juga sudah mengadopsi kopling hidrolis ini.

Namun meski piston sudah besar, tetap aplikasi sistem pendingin air. Agar tampilan depan mesin menjadi lebih padat berisi dengan adanya radiator. Pendinginan juga lebih adem.

V-ixion yang aslinya mengaplikasi sistem bahan bakar injeksi, pada motor anggota klub CB Majapahit, Mojokerto ini diubah dengan pengabutan karburator. “Pakai Keihin PE 30. Terus saluran intake pakai kepunyaan Honda Tiger,” cerocosnya lagi.

Ubahan lainnya, yakni sistem pengapian juga harus diganti magnet, sepul, CDI dan koil pakai milik Honda Tiger. Ini yang tidak bikin mogok.

“Tarikannya dibanding dengan menggunakan blok silinder aslinya sudah jauh lebih kencang. Karena kapasitas silindernya juga sudah bertambah,” sebut Ari yang tidak menyebutkan angka pasti.

Yang jelas, saat ini jika ada undangan klub sahabat, tidak khawatir lagi. Seperti ketika menghadiri riungan motor klasik di Jawa Tengah dan ikut Carnaval Honda Classic 2011 di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta.

Kaki-Kaki Moge
Setelah dapur pacu berubah ekstrem, kaki-kaki Honda GL125 milik Ari juga terkena reshuffle. Ia mengganti dengan kepunyaan Honda CB400 Superfour. Suspensi moge berkapasitas 400cc ini plek diadopsi ke roda bagian depan berikut dengan kawalan dobel cakram yang menyokongnya.

“Diameter suspensi lebih besar dengan segitiga yang juga sudah lebar. Perjalanan jauh jadi lebih nyaman dan aman berkat pemakaian rem depan yang sudah dobel cakram itu,” mantapnya.

Pada bagian belakang juga demikian. Ia menggunakan sok Honda Redwing. Sementara untuk buritan, ia juga sudah menggunakan rem cakram milik Honda Tiger.

“Mengendarai Honda GL ini tidak bikin pegal. Apalagi model jok juga sudah diganti. Waktu bawa dari Mojokerto ke sini tidak ada masalah tuh. Lubang jelek dan trek bergelombang sepanjang perjalanan mantap dilalui.”   (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Ban depan : FDR 120/80-18
Ban belakang : FDR 120/80-18
Knalpot  : Kawasaki Ninja 250R
Lampu belakang : Variasi
Read more "Honda GL125, Bersatunya Dua Kompetitor..."

Honda Tiger, Lari Dari Konsep Awal

Jumat, 21 Oktober 2011 13:01 WIB
Modif Honda Tiger 2000 (Jogja)
 
Pemilik sekaligus modifikator Honda Tiger ini berani mengklaim bahwa motor dengan ubahan seperti ini baru pertama ada di Jogja. Cirinya yaitu bergaya fighter juga sudah didukung lengan ayun tunggal custom. Kalau pakai limbah itu sih sudah pernah. 

Motor ini tidak keluar dari bengkel modif besar atau ternama. Tapi, hanya dari rumahan dan dibantu bengkel las. "Saya yang gambar dan juga bikin konsep, pengerjaan dibantu teman dari bengkel las dekat rumah," kata M. Zulfa Rofiq, sang kreator.

Sebenarnya motor ini sudah potong rangka abis layaknya WJS (West Jateng Style) yang tumbuh di Purwokerto. Cirinya aliran streetfighter dengan ekor yang pendek. "Rangka sudah pendek, tapi saat membuat bagian belakang, eh jadinya malah panjang," kekeh Rofiq malu-malu tentang motornya ini.

Seluruh bodi sudah dibuat menggunakan pelat galvanis, tidak ada yang dari fiber. Obsesi Rofiq sebagai pionir dilanjut saat mendesain lengan ayun tunggal. "Semuanya dihitung sendiri, yang pasti jarak sumbu roda tidak jauh bergeser supaya handling tidak terlalu berubah juga," yakin ayah dua anak ini.

Material yang digunakannya dari pelat besi seperti huruf C. "Ketebalannya 5mm. Dengan ketebalan seperti itu sudah aman dan kuat, tidak perlu patah atau bermasalah," lanjut Rofiq yang sudah membawa motor ini turing ke berbagai tempat di seputar Jogja.

Untuk as roda dibuat sendiri. Begitu juga laher, semua full custom. "Sedang untuk gir depan dan belakang menggunakan asli Tiger," kata warga Singosaren Imogiri, Jogja ini. 

Lebih dahsyatnya lagi, untuk pelek di belakang juga sudah menggunakan produk customized sendiri. Roda yang dipakai ini aslinya untuk mobil. Ukuran lebar telapaknya 7 inci dengan diamter 17 inci. "Segala ubahan pada pelek ini dikerjakan bersamaan dengan pembuatan mono arm tadi," cuap pria 29 tahun ini.

Tidak hanya kaki belakang yang dicustom ulang, wilayah depan juga. Sok depan kini terlihat lebih besar dan kokoh dengan konstruksi upside down. Jangan mengira ini produk asal China atau Thailand. Ini murni olah kreasi sendiri. "Itu aslinya tetap punya Tiger, tapi dicustom biar menjadi upside down," ungkapnya.

Selain itu dimensinya sekarang juga menjadi lebih besar. "Tidak semata pakai teknik kondom. Cara kerjanya dibalik seperti upside down asli," tutup staff di Universitas K.H Ahmad Dahlan ini. 

FUNGSI GANDA RADIATOR

Ada trik lucu tapi juga fungsional yang diaplikasi Rofiq. Yaitu dengan memasang semacam radiator di belakang roda depan. Lucu karena komponen ini hanya buat gaya semata. Trus fungsionalnya di mana? "Saya pakai radiator itu juga untuk menahan cipratan  air dari roda depan. Jadi saat ada genangan air, kaki tetap bebas cipratan," cerita Rofiq.

Kalau demikian, sudah ada alih fungsi sebuah radiator, dari pendingin mesin menjadi pelindung kaki. Radiator ini merupakan copotan dari Mitsubishi Kuda.

Hal lain yang menarik dari motor ini ada di kombinasi warna yang bagus. Warnanya keluar, begitu istilah bengkel biasanya. "Saya enggak mau bermain dengan warna. Sebagai ikon baru, maka harus tetap terlihat cemerlang. Pilihannya mulai cat sampai pernish pakai Sikkens."  (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Pelek depan: Rossi
Ban depan: IRC 120/70-17
Pelek belakang: Custom 7x17 inci
Ban belakang: Pirelli 190/55-17
Sok belakang: YSS
Head lamp: V-ixion
Setang: XK
Rofiq: (0274) 8220584
Read more "Honda Tiger, Lari Dari Konsep Awal..."

Minerva R150VX Striping Baru, Lebih Sporty dan Ada Diskon!

Minggu, 12 Juni 2011 07:33 WIB
Minerva R150VX

Di tahun 2011 ini tak banyak model unggulan dari PT Minerva Motor Indonesia (MMI). Begitu juga dengan stand Minerva di area Pekan Raya Jakarta (PRJ). Tapi MMI tetap punya gacoan!

Yaitu Minerva R150VX, motor sport berfairing yang menjadi model terlaris Minerva ini ditambah satu varian berwarna putih. Grafis barunya kali ini lebih sporty ketimbang varian warna putih yang terdahulu.

Nampak lebih berwarna dengan perpaduan hitam, biru dan merah. Menariknya, tidak ada perubahan harga. "Harga jualnya tetap Rp 16,5 Juta dan ada program promo," ungkap Rachman, salesman Minerva.

Promo yang dimaksud adalah potongan uang muka untuk pembelian Minerva R150VX secara kredit. Besarnya mencapai Rp 1 juta! Misalnya uang muka Rp 2,5 juta cukup membayar Rp 1,5 juta saja. (motorplus-online.com) 
Read more "Minerva R150VX Striping Baru, Lebih Sporty dan Ada Diskon!..."

Honda BeAT, Simpel Berkarbon

Rabu, 12 Oktober 2011 11:05 WIB
Modif Honda BeAT, 2010 (Jakarta)

Honda BeAT ini terlihat 'irit' dalam modifkasi. Hanya sedikti bagian yang digarap. Tapi , meskipun begitu dengan trik yang pas sudah terlihat ada sisi-sisi menonjol. Misalnya penggunaaan carbon printing.

"Hampir seluruh bodi dilapis carbon seperti itu, bahkan sampai ke pelek segala," kata Ferdy dari bengkel DMX di Jl. Patra No.13, Jakarta Barat.

Selain itu supaya sedikit gaya Thailand, stiker bodi diganti dengan Icon. "Karena memang rujukannya ke Thai look juga, beberapa variasi bodi yang menempel asli Honda Thailand," tambahnya. Misalnya cover CVT, cover knalpot dan slang rem.    (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Sok belakang:  YSS
Cover CVT:  Honda Thai
Spidometer:  Koso
DMX: 0852-1818-9500
Read more "Honda BeAT, Simpel Berkarbon..."

Rahasia Biar Ban Drag Bike Lebih Mengigit

Sabtu, 15 Oktober 2011 10:14 WIB
Tips Performance

Dioles bensol atau bensin
Drag bike adalah balap yang mengutamakan catatan waktu. Sampai seperseratus detik angkanya bisa kelihatan. Dipastikan faktor penggunaan ban sangat menentukan catatan waktu yang memang ketat sekali .

Paling utama tentu memilih ban yang digunakan lebih dulu. Paling krusial ban belakang karena power mesin disalurkan lewat cengkraman karet bundar bagian belakang ini. Jadi, memang benar diperlukan ban yang menggigit.

Menurut Miekeel Tjahjanto dari MC Racing, paling bagus untuk saat ini menggunakan ban IRC Eat My Dust. Ban yang dikeluarkan dari pabrikan IRC Thailand ini memang mahal. Tapi, hasilnya sangat paten karena bukan saja kembangnya yang bagus, tapi compound sangat lunak dan memang compund racing.

Pilihan kedua merek HUT atau Vee Rubber. Ini sih hampir setara ban drag lokal yang banyak di pasaran. Hanya kompon saja yang lunak, tapi belum termasuk compound racing. Makanya ban ini direkomendasikan oleh Miekeel hanya untuk dipakai untuk ban depan.

Untuk itu, buat ban belakang lebih bagus tetap gunakan IRC Eat My Dust. “Bagian yang menapak ke aspal juga benar-benar mendukung untuk mengurangi gejala selip,” jelas Miekeel yang endut dan berkacamata itu.

Namun bukan berarti menggunakan ban IRC Eat My Dust sudah langsung bisa start. Tetap harus butuh perlakukan khusus. Miekeel biasanya pasang tire warmer atau pemanas ban untuk menjaga suhu ban tetap stabil.

Selain itu, ketika mau race juga ada trik khusus yang mantap dilakukan. Permukaan ban yang menapak ke aspal dilumuri bensol. Maksudnya adalah agar karet jadi lunak dan lebih dari soft compound.

Namun supaya tidak licin yang bisa bikin catatan waktu molor, permukaan ban juga harus dibuat sedikit lebih panas. Caranya bisa dengan dibawa burn out. Baru deh bisa langsung start. Wussss...  (motorplus-online.com)
Read more "Rahasia Biar Ban Drag Bike Lebih Mengigit..."

Yaaah.. Launching Suzuki Nex di Indonesia Ditunda

Kamis, 27 Oktober 2011 14:18 WIB
Skubek Baru Suzuki

Skubek baru Suzuki Nex yang digadang-gadang bakal menjadi batu sandungan bagi Honda BeAT dan Yamaha Mio tidak jadi diluncurkan sesuai jadwal. Dari rencana dibulan November, dipastikan mundur.

"Belum, masih lama mundur," buka Suandi Widiarto, Deputy GM Marketing 2W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS). "Karena ada yang harus dirapikan di bagian produksi," lanjutnya.

Padahal, Suzuki Nex ini baru saja diuji di sirkuit Sentul Bogor dan menorehkan catatan konsumsi BBM sangat fantastis. Suzuki mengklaim 1 liter bahan bakar bisa digunakan untuk menempuh 79,6 kilometer.

Torehan ini juga di daftarkan ke Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai rekor baru, "skubek paling irit di Indonesia".

Data yang sudah banyak beredar di dunia maya, menyebutkan Suzuki Nex ini mengusung mesin 1 silinder SOHC, 113cc dengan konfigurasi diameter piston 51,6 mm dan stroke 55,2 mm.

Mesin ini mampu memuntahkan tenaga hingga 9,38 PS pada 8800 rpm. Klaim tenaga ini juga diyakini lebih besar dari Honda BeAT yang hanya 8,22 PS, dan Yamaha Mio 8,35 PS.

Wah, jadi enggak sabar menunggu jagoan baru Suzuki! (motorplus-online.com)
Read more "Yaaah.. Launching Suzuki Nex di Indonesia Ditunda..."

Ready Stock Knalpot Akrapovic Untuk CBR 250R dan Ninja 250R

Selasa, 27 September 2011 09:18 WIB
Bolt On

Serius masuk ke Indonesia, produsen knalpot Akrapovic asal Slovenia langsung akan memasarkan produknya untuk Kawasaki Ninja 250R dan Honda CBR 250R.

"Sebelumnya, kami hanya menyediakan untuk Kawasaki Ninja 250R. Slip on dijual Rp 5,5 juta," buka Hendrik, pemilik Probike yang juga distributor tunggul knalpot Akrapovic di Indonesia.

"Sekarang untuk Honda CBR 250R sudah ready stock. Tapi full system, kalau Ninja kan slip on saja," lanjutnya.


Knalpot Akrapovic untuk Honda CBR 250R ini sudah lengkap dari silencer hingga leher knalpotnya. Harganya dilepas Rp 7,5 juta.

Penasaran atau sekadar mau tanya-tanya? Silahkan sambangi Pro Bike di Jl. Panjang, Arteri Kelapa Dua No.88A Jakarta Barat atau berhalo-halo di 021-5309051 / 92652222. (motorplus-online.com)
Read more "Ready Stock Knalpot Akrapovic Untuk CBR 250R dan Ninja 250R..."

Kawasaki KLR 650, Motor Adventure Berwajah Ninja 250R

Minggu, 30 Oktober 2011 09:01 WIB
Kawasaki KLR 650

Kawasaki memiliki varian trail enduro berjuluk KLR 650. Dan uniknya motor ini memiliki fairing dan batok lampu yang sepintas mirip dengan sport bike Ninja 250R yang beredar di Tanah Air. 

Tentu peruntukannya sebagai motor penjelajah nan tangguh membuat Kawasaki mengandalkan mesin dan sasis yang jauh berbeda dari Ninja 250R.

Dari tampilan, bodi samping KLR 650 memiliki airscoop besar di bawah tangki 22 liternya, serta bodi ala trail dengan pelindung knalpot di belakang. Bahkan, setang KLR 650 juga diberi pelindung, seperti  bagian bawah mesin yang memakai engine guard khas motor off road.

Kesan motor penjelajah juga tampak dari kombinasi ban kembang tahu berukuran 90/90- 21 (depan) dan 130/80- 17 (belakang). Ada pula pemakaian suspensi teleskopik panjang di depan dan monoshock di belakang.


Sedangkan urusan sumber tenaga, KLR 650 mengandalkan mesin tipe single silinder pendingin air bervolume 651 cc. Mesin yang dilengkapi sistem karburator Keihin CVK 40 mm, dan transmisi 5-speed berkopling basah ini dapat menyembur daya hingga 20,4 dk.

Tenaganya kok kecil? Eits, jangan anggap remeh. Tengok dulu torsinya yang menyentuh angka 40 Nm, atau dua kali lipat Ninja 250R yang bertenaga 30 dk. Oiya, motor ini diklaim cukup irit di kelasnya, sebab dengan 1 liter bensin dapat dipakai menjelajah sejauh 24 km.

Urusan harga, Kawasaki Kanada membanderol KLR 650 sekitar Rp 60 jutaan. Dan asiknya, motor berbobot 196 kg ini memiliki garansi hingga 12.000 km. (motorplus-online.com)
Read more "Kawasaki KLR 650, Motor Adventure Berwajah Ninja 250R..."

Free Blog Templates

PRIMBON

 

hewan pliharaan

Great Morning ©  Copyright by CINTA INFORMASI | Template by cinta informasi | Blog Trick at cinta informasi