Minggu, 23 Oktober 2011
Panitia GP Malaysia Kena Denda 15.000 Euro
Hujan yang sempat turun menyebabkan adanya bagian track yang basah. Race Direction menilai marshal bendera tidak mampu memberikan peringatan kepada pembalap sehingga mereka melintasi bagian sirkuit itu dengan kecepatan tinggi. Kecelakaan diantaranya menimpa Jules Cluzel, Bradley Smith dan Marc Marquez.
Berikut adalah terjemahan keputusan Race Direction tersebut:
Pada hari Jumat 21 Oktober pada awal Free Practice (FP1) Moto2 para marshal bendera tidak menunjukkan bendera yang sesuai pada turn 10 dimana track benar-benar basah yang menciptakan situasi sangat berbahaya bagi pembalap, yang merupakan pelanggaran Art. 1.22.1 Regulasi FIM Road World Championship Grand Prix. Berdasarkan artikel 1.6.5.C. Race Direction telah memutuskan untuk memberlakukan denda 15.000 Euro kepada penyelenggara.
Tidak ada banding yang diajukan.
Keputusan Race Direction adalah final. Read more "Panitia GP Malaysia Kena Denda 15.000 Euro..."
Label:
kecelakaan motor gp
Berita Marco Simoncelli Meninggal Kecelakaan Moto GP
Posted by Lukas Gentara at Minggu, Oktober 23, 2011
Berita Marco Simoncelli Meninggal Kecelakaan Moto GP - Berita duka datang dari arena balap Moto GP. Marco Simoncelli yang merupakan Rider Honda Gressini. Dia mengalami kecelakaan dan akhirnya meninggal setelah dilarikan ke Rumah Sakit.Seperti berita yang dilansir BBC, Simoncelli meninggal setelah mengalami kecelakaan serius di seri MotoGP Malaysia 2011 di Sirkuit Sepang, Kuala Lumpur, Minggu, 23 Oktober 2011. Dia terjatuh ketika beradu kencang dengan Alvaro Bautista untuk memperebutkan posisi empat.
Pembalap berjuluk Super Sic tersebut kehilangan kendali di tikungan 11 dan langsung terhempas ke lintasan. Nahas, tubuhnya kemudian berbenturan dengan pebalap yang berada di belakang yaitu Colin Edwards, sedangkan Valentino Rossi berhasil menghindari benturan itu.
Edwards dan Rossi sendiri juga sempat terjatuh, namun keduanya masih bisa bangkit. Sementara, Simoncelli yang sudah tidak mengenakan helmet terkapar tak sadarkan diri.
Panitia balapan langsung mengibarkan bendera merah tanda balapan dihentikan. Bahkan, setalah beberapa lama mereka resmi membatalkan perhelatan tersebut dengan alasan tim medis masih fokus menangani Simoncelli.
Simoncelli sendiri langsung dilarikan ke rumah sakit di Kuala Lumpur karena kondisinya kritis. Sayang, langkah itu tetap tidak bisa menyelamatkan nyawa pembalap yang terkenal dengan gaya balapannya yang flamboyan itu. Lihat juga artikel Kronologi Mengingalnya Marco Simoncelli.
Label:
kecelakaan motor gp
Honda Supra X 125, Sok Balon Sabet Podium
Minggu, 23 Oktober 2011 15:19 WIB
Modif Honda Supra X 125 (Jakarta)
Balon yang dimaksud bukan balon yang dipakai buat pembukaan HRC, tapi bola karet gas yang dimaksud ada di suspensi belakang. Sokbreker model tabung berlabel Showa itu dilengkapi balon. Inilah yang bikin Supra X 125 garapan HDDSNJ konstan melibas kelokan.
“Perbedaan jauh dibanding pakai sokbreker belakang sebelumnya. Tenaga mesin akan optimal. Enggak banyak terbuang waktu keluar tikungan,” beber Ahmad Jayadi, pemilik tim yang juga ikut seting pacuan kompetisi HDDSNJ.
Adi, sapaan akrab Ahmad Jayadi, bilang sewaktu menggunakan suspensi model lama masih ada sedikit masalah. “Jangankan keluar tikungan yang mesti buka gas, mau masuk tikungan sudah ada gejala mantul-mantul. Sok yang sekarang enggak begitu,” beber Adi yang juga mantan pembalap nasional papan atas itu.
Di sinilah perbedaan mendasarnya. Mekanisme rebound dan compression suspensi diatur naik-turunnya balok di dalam tabung. Sedangkan generasi sebelumnya menggunakan piston. “Pembalap bisa membuka gas dan mengatur gerakan motor sesuai keinginan. Percuma tenaga besar dan speed bagus tapi enggak bisa dikendalikan,” urai Adi.
Yohanes menyebut tipe sokbreker Showa yang dipakai HRC 72. Pengembangan dari HRC 62. “Perubahan selain pakai balon, stroke lebih panjang. HRC 72 bisa sampai 80 mm, sedangkan HRC 62 bisa sampai 60 mm. Diameter spring lebih kecil dibanding yang lama jadi lebih ringan. Damper HRC 72 dibuat dari alumunium, sedangkan HRC 62 dari besi,” tndas Yohanes. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan: FDR 90/80-17
Ban belakang: FDR 80/90-17
Karburator: Keihin PE 28
Durasi kem : Isap 274º dan buang 274º
CDI: BRT
Label:
motor
Langganan:
Postingan (Atom)